KARAKTERISTIK JALAN KABUPATEN TULUNGAGUNG
Pada wilayah Bagian Perkotaan Tulungagung perhitungan kapasitas jalan terutama di tujukan pada 4 ruas jalan utama yang menghubungakan kawasan atau zona internal dan menghubungkan dengan Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Kediri.
1. JL. Jayeng Kusuma
a. Lokasi Ruas : Jembatan SD Tapan ke Utara sampai Jembatan Ngujang.
b. Tipe Jalan : 4 lajur 2 arah tanpa pembatas.
c. Lebar Jalan : 12 meter, 3 meter per lajur.
d. Gangguan Samping : Tinggi.
e. Guna Lahan : Permukiman, perdagangan, perkantoran, fasilitas sosial dan jasa terlewati angkutan umum dan barang.
f. Jumlah Penduduk : BWP Perkotaan sebesar 235.728 jiwa.
Harga kapasitas dasar (Co) dapat diketahui dari tipe jalannya . Jumlah jalur pada JL.Jayeng Kusuma Utara adalah 2 jalur dengan 4 lajur dan tanpa median (pembatas), maka tipe jalannya adalah 4/2 UD, dengan harga Co = 1500 smp/jam. Lebar perkerasan jalan mencapai 12 m, maka diketahui harga faktor penyesuaian lebar perkerasan jalan (FCw) 0,91. Ukuran Perkotaan Tulungagung termasuk dalam kategori kota sedang, maka FCcs sebesar 0.9. Aktivitas guna lahan di sekitar Jayeng Kusuma didominasi oleh daerah permukiman, perkantoran dan perdagangan serta jasa dengan aktivitas jalan yang sedang sehingga nilai FCsf = 0.9. Berdasar beberapa koefisien di atas kapasitas (C) JL.Jayeng Kusuma adalah sebesar 1089,07 smp/jam.
a. Ke Arah Selatan
Jam puncak arus lalu lintas ke arah Selatan di pagi hari merupakan yang terbesar yaitu terjadi ada pada pukul 06.00-07.00 dengan jumlah kendaran sebanyak 2.365 unit/jam atau dengan kapasitas 1.168,6 SMP/jam, pada siang hari jam puncak pada pukul 11.30-12.30 dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.842 unit/jam atau dengan kapasitas 1.082,8 SMP/jam dan untuk sore hari berada pada pukul 16.00-17.00 dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.866 unit/jam atau dengan kapasitas 1.185 SMP/jam.
Berdasarkan jenis kendaraannya, arus lalu lintas ke arah Selatan paling banyak adalah kendaraan Sepeda Motor, yaitu sebanyak 14.556 unit atau sebesar 71,78% dan jumlah kendaraan yang terkecil adalah Bus Sedang sebesar 99 unit.
b. Ke Arah Utara
Arus lalu lintas puncak ke arah Utara pada pagi hari ada pada pukul 09.30-10.30 dengan jumlah kendaraan sebanyak 1589 unit/jam atau dengan kapasitas 957,4 SMP/jam. Pada siang hari jam puncak terjadi pada pukul 13.00-14.00 dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.802 unit/jam atau dengan kapasitas 1.083,3 SMP/jam. Jam puncak pada sore hari merupakan jam puncak tertinggi, terjadi pada pukul 16.00-17.00 dengan jumlah kendaraan sebesar 2.097 unit/jam atau dengan kapasitas sebesar 1.240,5 smp/jam. Berdasarkan jenis kendaraannya moda angkutan terbanyak adalah Sepeda Motor, yaitu sebanyak 13.627 unit/jam (70,88%).
2. JL.Ki Mangun Sakoro
a. Lokasi Ruas : Perempatan JL.S.Supriadi ke arah Selatan sampai batas kota.
b. Tipe Jalan : 2 lajur 2 arah tanpa pembatas.
c. Lebar Jalan : 10 meter, 5 meter per lajur.
d. Gangguan Samping : Tinggi.
e. Guna Lahan : Permukiman, perkantoran, fasilitas sosial (pendidikan), perdagangan dan jasa terlewati angkutan umum dan barang.
f. Jumlah Penduduk : BWP Perkotaan sebesar 235.728 jiwa.
JL.Kimangun Sakoro bertipe 2/2 UD atau memiliki 2 lajur dengan 2 arah, sehingga Co sebesar 2900 spm/jam. Lebar perkerasan selebar 10 meter sehingga faktor penyesuaian lebar perkerasan jalan (FCw) sebesar 0,87. Faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah (FCsp) sebesar 0,87. Faktor koreksi akibat gangguan samping (FCsf) sebesar 0,8 dan perkotaan Tulungagung merupakan kota menengah sehingga besaran FCcs sebesar 0,9.
Berdasarkan beberapa koefisien diatas kapasitas( C ) pada JL.Ki Mangun Sakoro sebesa 1580,41 smp/jam
3. JL.Mayor Sujadi
a. Lokasi Ruas : Perenpatan JL.Supriadi ke arah Timur sampai pintu KA Gragalan.
b. Tipe Jalan : 4 lajur 2 arah tanpa pembatas.
c. Lebar Jalan : 12 meter, 3 meter per lajur.
d. Gangguan Samping : Tinggi.
e. Guna Lahan : Permukiman, perkantoran, fasilitas sosial (pendidikan), perdagangan dan jasa terlewati angkutan umum dan barang.
f. Jumlah Penduduk : BWP Perkotaan sebesar 235.728 jiwa.
Jumlah jalur pada JL.Mayor Sujadi Utara adalah 2 jalur dengan 4 lajur dan tanpa median (pembatas), maka tipe jalannya adalah 4/2 UD, dengan harga Co = 1500 smp/jam. Lebar perkerasan jalan mencapai 12 m, maka diketahui harga faktor penyesuaian lebar perkerasan jalan (FCw) 0,91. Ukuran Perkotaan Tulungagung termasuk dalam kategori kota sedang, maka FCcs sebesar 0.9. Aktivitas guna lahan di sekitar JL.Mayor Sujadi didominasi oleh daerah permukiman, perkantoran dan perdagangan serta jasa dengan aktivitas jalan yang sedang sehingga nilai FCsf = 0.86. Berdasar beberapa koefisien di atas kapasitas (C) JL.Mayor Sujadi adalah sebesar 1057,82 smp/jam.
4. JL.Soekarno Hatta
a. Lokasi Ruas : Pertigaan Puskesmas Kauman ke arah Timur sampai jembatan Lembu Peteng.
b. Tipe Jalan : 4 lajur 2 arah tanpa pembatas.
c. Lebar Jalan : 6 meter, 3 meter per lajur.
d. Gangguan Samping : Tinggi.
e. Guna Lahan : Permukiman, perkantoran, fasilitas sosial (pendidikan), perdagangan dan jasa terlewati angkutan umum dan barang.
f. Jumlah Penduduk : BWP Perkotaan sebesar 235.728 jiwa.
JL.Soekarno Hatta bertipe 2/2 UD atau memiliki 2 lajur dengan 2 arah, sehingga Co sebesar 2900 spm/jam. Lebar perkerasan selebar 6 meter sehingga faktor penyesuaian lebar perkerasan jalan (FCw) sebesar 0,87. Faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah (FCsp) sebesar 0,56. Faktor koreksi akibat gangguan samping (FCsf) sebesar 0,79 dan perkotaan Tulungagung merupakan kota menengah sehingga besaran FCcs sebesar 0,9. Berdasarkan beberapa koefisien diatas kapasitas( C ) pada JL.Soekarno Hatta sebesar 1004,56 smp/jam