Gambar Tahapan Pengembangan Manajemen Multimoda
pengembangan keselamatan dan keamanan transportasi (Safety and Security of Transportation). Tahap ini adalah tahap lanjutan dimana pengembangan jaringan simpul dan lintas transportasi sudah sangat memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan operasi. Dalam pengembangan keselamatan dan keamanan operasi tersebut diharapkan memberikan realibility dan efisiensi operasi lebih baik. Perbaikan standar keselamatan dan keamanan memberikan kemudahan dalam arus penumpang maupun barang lebih baik lagi. Sistem yang lebih baik dengan prinsip manajemen sistem informasi dapat digunakan selain perbaikan standar baik untuk moda angkutan maupun prasarana transportasi dan fasilitasnya.Tahapan adalah perbaikan kualitas dampak lingkungan. Lingkungan merupakan efek negatif dari implementasi suatu jaringan transportasi. Perbaikan kualitas sarana atau moda transportasi, perbaikan sistem yang lebih baik dan ramah lingkungan akan memperbaiki hubungan antara implementasi jaringan transportasi dengan lingkungan.
Penelitian ini mencoba untuk mengevaluasi efisiensi kinerja jaringan transportasi antar pulau eksisting dan skenario-skenario pengembangannya. Skenario pengembangan yang dievaluasi merupakan skenario pengembangan yang berasal dari dokumen-dokumen perencanaan transportasi nasional. Penelitian ini mencoba untuk membandingkan kondisi kinerja jaringan transportasi eksisting dengan skenario pengembangan simpul dan lintas strategis. Kondisi jaringan transportasi dan pendekatan kebijakan menggunakan model transportasi jaringan angkutan barang yang fokus pada pengembangan jaringan multimoda dan multikomoditas.
KEBUTUHAN PENYUSUNAN TATARAN TRANSPORTASI LOKAL
Positioning TATRALOK dalam Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Transportasi
Berdasarkan konteks perencanaan jaringan transportasi, maka perencanaan jaringan transportasi harus disesuaikan dengan kebutuhan spasial ruang dan kondisi karakteristik ekonomi yang berkembang di antara ruang spasial tersebut. Tujuan dari pengembangan jaringan transportasi tidak boleh bertentangan dengan rencana tata ruang dan karakteristik ekonominya. Dalam pengembangan suatu wilayah tertentu perencanaan jaringan transportasi dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ekonomi wilayah tertentu. Perencanaan jaringan transportasi tersebut tetapi harus berkoordinasi dengan perencanaan tata ruang terutama menyangkut masalah legalitas pembangunan prasarana transportasi. Selain itu perencanaan harus disesuaikan dengan perencanaan ditingkat yang lebih tinggi sehingga terdapat integrasi dalam perencanaan dan pengembangan suatu wilayah.
Konteks perencanaan jaringan transportasi sesuai dengan sistem perencanaan yang ada perlu ditegaskan untuk memperjelas hierarki perencanaan dan ruang lingkup yang harus dipertimbangkan. Gambar menggambarkan bagaimana lingkup perencanaan jaringan transportasi di level Kabupaten/Kota.
Gambar Lingkup Penyusunan Perencanaan Tataran Transportasi Lokal
Harus diakui oleh pemerintah baik pusat maupun daerah sangat kurang dalam hal perencanaan ataupun pembuatan masterplan perencanaan suatu kota dan sistem pendukungnya sehingga paradigma penyelesaian masalahnya masih sangat ad-hoc yaitu menyelesaikan masalah ketika sudah timbul atau sudah menjalar dan tidak memprediksi masalah yang akan timbul. Proses pembelajaran dan pembenaran dari suatu masyarakat memang membutuhkan waktu yang cukup panjang.
TAHAPAN PENGEMBANGAN
Dalam memberikan arahan pengembangan transportasi maka digunakan tahapan-tahapan yang merepresentasikan konsep penyelesaian masalah transportasi dari permasalahan utama kemudian mengarah kepada peningkatan performa. Masalah transportasi di Indonesia banyak disebabkan oleh tidak diikutinya prinsip-prinsip dasar dalam operasi atau manajemen lalulintas. Perbaikan kinerja sistem transportasi harus didasari pada prinsip pengelolaan dan prinsip ideal operasi dan manajemen transportasi baru melangkah ke peningkatan performa atau kinerja.
Langkah-langkah tersebut diambil agar adanya akuntabilitas, komitmen dan timbulnya kepercayaan dari semua stakeholder terkait termasuk masyarakat. Pemecahan masalah transportasi ke dalam titik penting permasalahannya merupakan suatu langkah yang tepat dari Pemerintah Daerah sehingga biaya tidak terlalu banyak keluar dan pemborosan dana Pemerintah Daerah tidak terjadi. Penanganan yang cepat, terarah dan akurat dapat terjadi dengan memperhatikan langkah-langkah ini.
Pengembangan Jangka Pendek
Pengembangan jangka pendek ini berupa tahapan pemulihan pelayanan transportasi sebagai berikut :
1. Strategi disusun dalam rangka untuk menjaga kondisi jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi di Kabupaten Tulungagung agar tidak turun kualitas dan kuantitasnya, serta memulihkan kinerja pelayanan sistem transportasi sampai dengan level yang memadai
2. Fokus kebijakan diarahkan untuk menjaga kondisi jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi yang ada saat ini dan sangat vital bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat,
3. Kegiatan utama adalah untuk optimalisasi fungsi dari sistem transportasi yang ada, khususnya: pemeliharaan prasarana transportasi dan pelaksanaan manajemen transportasi,
Pengembangan Jangka Menengah
Pengembangan jangka menengah ini berupa tahap pemantapan kinerja pelayanan transportasi yang terdiri atas :
1. Strategi disusun dalam rangka untuk secara bertahap memantapkan kinerja pelayanan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi di Kabupaten Tulungagung untuk dapat mengimbangi perubahan pola dan besar permintaan perjalanan orang dan barang sesuai dengan rencana pengembangan wilayah yang ada.
2. Fokus kebijakan diarahkan untuk menghasilkan struktur dasar dari jaringan prasarana dan jaringan pelayanan sebagai pembentuk dan pengakomodasian tata ruang di Kabupaten Tulungagung.
3. Kegiatan utama adalah melakukan pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi yang strategis dan diprioritaskan untuk mewujudkan dukungan terhadap rencana tata ruang wilayah, terutama untuk:
a. Mengakomodasi kebutuhan mobilitas barang dan penumpang untuk menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan, pusat permukiman, dan kawasan industri
b. Mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan pemerataan aksesibilitas wilayah khususnya untuk wilayah Utara, Barat dan Timur.
Pengembangan Jangka Panjang
Pengembangan jangka panjang ini berupa tahap peningkatan kinerja pelayanan transportasi yang terdiri atas :
1. Strategi disusun dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan transportasi di Kabupaten Tulungagung sehingga mampu menjadi tulang punggung dalam meningkatkan daya saing perekonomian wilayah di masa datang dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
2. Fokus kebijakan diarahkan untuk melakukan ekspansi kapasitas, peningkatan kualitas layanan, dan aplikasi teknologi pada jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi di Kabupaten Tulungagung sehingga tercipta sistem transportasi multimoda untuk angkutan barang dan orang yang efisien dan berdaya saing, efektif dan merata, serta ramah lingkungan.
3. Kegiatan utamanya adalah melakukan pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi yang berkapasitas massal untuk barang dan penumpang untuk meningkatkan kualitas pelayanan, terutama untuk:
a. Menyempurnakan hubungan Kabupaten Tulungagung dengan wilayah eksternal dalam mendukung industri melalui simpul (terminal, pergudangan) dan link (jalan KA) untuk transportasi barang yang handal.
b. Mengembangkan sistem angkutan massal untuk penumpang yang dapat mengakomodasi kebutuhan perjalanan commuter ke wilayah Surabaya, sehingga produktivitas penduduk dapat dipertahankan pada level optimal.
c. Memantapkan pemerataan aksesibilitas semua wilayah terhadap prasarana jalan dan angkutan umum untuk meningkatkan level kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.